Kamis, 30 Oktober 2014

BUKU - Ya Allah Kenapa Aku Diuji

Pernahkah kita pernah mendengar orang merintih: “Ya Allah, apa dosaku hingga Engkau melakukan ini kepadaku?!” Ada pula yang bertanya: “Kenapa orang baik-baik kadang hidupnya sengsara dan orang bejat malah bergelimang nikmat?” Hidup memang tidak selalu mudah untuk dilalui. Tetapi, para nabi dan orang-orang arif telah memberi contoh bahwa mereka bisa menghadapai hidup dan melewati kesulitannya dengan sebaik-baiknya. Apa rahasia kesuksesan mereka? Apa yang kita perlukan agar lulus dalam setiap ujian dan cobaan hidup? Menurut Al-Quran, cobaan berlaku kepada siapa saja dan di mana saja (QS. 29:1-3). Tak ada tempat di dunia ini yang bisa melindungi
kita dari cobaan hidup. Allah Maha Melihat dan Maha Memberikan pelajaran. Cobaan hidup juga merupakan salah satu cara mempersiapkan kita menerima kenikmatan yang jauh lebih besar. Kesadaran inilah yang mengubah peristiwa paling menyakitkan sekalipun menjadi momen emas pembelajaran. Bencana dan ujian bagi seorang mukmim layaknya obat yang bisa menghilangkan berbagai penyakit yang jika dibiarkan justru akan membahayakannya, mengikis pahalanya, dan menurunkan derajatnya. Setiap orang pasti merasakan ujian, baik mukmin maupun kafir. Namun, kaum mukmin akan merasakan penderitaan di dunia terlebih dahulu, tetapi pada akhirnya akan merasakan buah yang manis, baik di dunia maupun di akhirat. Tertimpa musibah memang menyakitkan, tetapi tidak akan selamanya demikian. Musibah itu seperti tamu. Ia pasti akan meninggalkan kita. Sedikit demi sedikit menjauh lalu menghilang sampai akhirnya benar-benar kelihatan. Apabila musibah telah mencapai puncaknya, giliran kemudahan dan kelapangan datang. Itulah aturan yang Allah tetapkan untuk alam dan tidak akan pernah berubah. Buku ini laksana ranting pohon kemangi; ringan dibawa, harum semerbak, bisa diletakkan di laci meja atau di samping bantal. Layaknya kamus, ia bisa dirujuk kapan saja dan di mana saja. Siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (al-Baqarah: 38)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar