Catatan Hati Di Setiap Doaku
adalah buku National Best Seller yang
ditulis secara keroyokan oleh Asma Nadia beserta anggota milis pembacaasmanadia@yahoogroups.com
dan alumni AsmaNadia Writing Workshop.
Sebelumnya buku ini berjudul Catatan Hati
di Setiap Sujudku, lalu karena ada beberapa revisi/tambahan isi maka
diganti judulnya. Menilik sekilas, gaya penulisan buku ini semacam chicken soup sehingga pembaca mudah
larut dalam alur cerita demi cerita yang tersaji di setiap bagiannya dan
bahasanya mudah dipahami. Apalagi, isinya juga masalah sehari-hari yang mungkin
kita jumpai di sekitar kita. Yang jelas, tetap ada ibroh (hikmah) yang bisa kita petik dari setiap kisahnya. Di sisi
lain, pembaca jadi makin tahu mengenai waktu-waktu ijabah doa, amalan-amalan
yang menyebabkan doa dikabulkan, kisah-kisah berhikmah, dsb.
Buku ini dibuka dengan tulisan dari Asma Nadia yang berjudul Catatan Doa Seorang Istri. Tulisan
pertama ini berisi tentang seorang istri yang tetap sabar dan setia walau
suaminya selingkuh dengan wanita lain dan berakhir bahagia karena akhirnya
suaminya bertaubat. Sang Istri yakin bahwa Allah mungkin tak selalu memberi
yang kita inginkan, tapi Dia selalu menyediakan yang kita butuhkan.
Selain itu, ada kisah menarik lainnya mengenai bisa pergi ke tanah
suci hanya dalam kurun waktu 13 bulan sejak menabung pertama.
“ Jangan memaksa kehendak,
tetapi menunjukkan keinginan yang kuat itu penting. Menabunglah! Ida akan lihat
hasilnya di luar perhitungan. Percaya itu. Jangan hitung rezeki ALLAH dengan
kalkulator manusia, ALLAH punya kalkulator yang jauh lebih canggih. “ Subhanallah!
Tulisan favorit saya di buku ini berjudul Doa Sang Pendaki yang
ditulis oleh Aeron Tomino (adik Asma Nadia) yang isinya mengenai 4 ABG SMA yang
mendaki Gunung Ciremai yang terkenal angker. Nahas, ketika turun gunung,
keempat senter yang mereka bawa tidak bisa menyala padahal cuaca tak
bersahabat, hujan deras, petir dan kilat sahut-menyahut. Parah, keempat
laki-laki tersebut akhirnya terjatuh ke jurang, dua hari mereka berdiam karena
tubuh mereka tidak bisa digerakkan, luka di sekujur tubuh, membeku oleh
dinginnya cuaca gunung ciremai, berasa hampir mendekati ajal. Alhamdulillah
Allah mendatangkan bantuan lewat regu penolong sehingga akhirnya mereka
tertolong.
Ujian dan cobaan adalah proses
menuju jenjang yang insyaAllah lebih baik jika kita mengetahui bagaimana harus
menyikapinya.
Melalui buku ini, pembaca bisa belajar mengenai amalan-amalan yang menyebabkan
doa dikabulkan yakni dengan banyak ber-istighfar, sholat sunah rowatib, dhuha,
taubat, hajat, tahajud, witir dan
shoum. Ketika kita punya hajat, yang kita mohon jangan hajat kita sendiri, tapi
juga mohon keyakinan dari sisi-NYA, mohon dapat keagunganNya, keluasan
kekayaanNYA, sehingga kita tentram dan jauh dari ragu. Serta ingatlah Hadist
Qudsi: Jika dia mendekat padaKu sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasata.
Jika dia mendekat padaKu sehasta, maka aku akan mendekatinya selengan. Jika dia
mendekatiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Setelah
berikhtiar dan berdoa, maka kita harus tahu bahwa ALLAH mengabulkan doa dengan
3 cara: langsung dikabulkan, ditunda, diganti dengan limpahan rahmat yang lain.
Dan jangan lupa untuk meminta dipilihkan yang terbaik oleh Allah untuk segala
urusan kita.
Hal yang masih sering membuat saya risih adalah kenapa buku terbitan
Asma Nadia selalu menampilkan fotonya, entahlah saya merasa kurang suka,
mungkin lebih tepat jika ilustrasi saja.
Buku ini cocok untuk menemani waktu senggang kita. Happy reading!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar