Selasa, 28 Oktober 2014

BUKU - Catatan Hati di Setiap Doaku

Catatan Hati Di Setiap Doaku adalah buku National Best Seller yang ditulis secara keroyokan oleh Asma Nadia beserta anggota milis pembacaasmanadia@yahoogroups.com dan alumni AsmaNadia Writing Workshop. Sebelumnya buku ini berjudul Catatan Hati di Setiap Sujudku, lalu karena ada beberapa revisi/tambahan isi maka diganti judulnya. Menilik sekilas, gaya penulisan buku ini semacam chicken soup sehingga pembaca mudah larut dalam alur cerita demi cerita yang tersaji di setiap bagiannya dan bahasanya mudah dipahami. Apalagi, isinya juga masalah sehari-hari yang mungkin kita jumpai di sekitar kita. Yang jelas, tetap ada ibroh (hikmah) yang bisa kita petik dari setiap kisahnya. Di sisi lain, pembaca jadi makin tahu mengenai waktu-waktu ijabah doa, amalan-amalan yang menyebabkan doa dikabulkan, kisah-kisah berhikmah, dsb.
Buku ini dibuka dengan tulisan dari Asma Nadia yang berjudul Catatan Doa Seorang Istri. Tulisan pertama ini berisi tentang seorang istri yang tetap sabar dan setia walau suaminya selingkuh dengan wanita lain dan berakhir bahagia karena akhirnya suaminya bertaubat. Sang Istri yakin bahwa Allah mungkin tak selalu memberi yang kita inginkan, tapi Dia selalu menyediakan yang kita butuhkan.
Selain itu, ada kisah menarik lainnya mengenai bisa pergi ke tanah suci hanya dalam kurun waktu 13 bulan sejak menabung pertama.
“ Jangan memaksa kehendak, tetapi menunjukkan keinginan yang kuat itu penting. Menabunglah! Ida akan lihat hasilnya di luar perhitungan. Percaya itu. Jangan hitung rezeki ALLAH dengan kalkulator manusia, ALLAH punya kalkulator yang jauh lebih canggih. “ Subhanallah!
Tulisan favorit saya di buku ini berjudul Doa Sang Pendaki yang ditulis oleh Aeron Tomino (adik Asma Nadia) yang isinya mengenai 4 ABG SMA yang mendaki Gunung Ciremai yang terkenal angker. Nahas, ketika turun gunung, keempat senter yang mereka bawa tidak bisa menyala padahal cuaca tak bersahabat, hujan deras, petir dan kilat sahut-menyahut. Parah, keempat laki-laki tersebut akhirnya terjatuh ke jurang, dua hari mereka berdiam karena tubuh mereka tidak bisa digerakkan, luka di sekujur tubuh, membeku oleh dinginnya cuaca gunung ciremai, berasa hampir mendekati ajal. Alhamdulillah Allah mendatangkan bantuan lewat regu penolong sehingga akhirnya mereka tertolong.
Ujian dan cobaan adalah proses menuju jenjang yang insyaAllah lebih baik jika kita mengetahui bagaimana harus menyikapinya.
Melalui buku ini, pembaca bisa belajar mengenai amalan-amalan yang menyebabkan doa dikabulkan yakni dengan banyak ber-istighfar, sholat sunah rowatib, dhuha, taubat, hajat, tahajud, witir dan shoum. Ketika kita punya hajat, yang kita mohon jangan hajat kita sendiri, tapi juga mohon keyakinan dari sisi-NYA, mohon dapat keagunganNya, keluasan kekayaanNYA, sehingga kita tentram dan jauh dari ragu. Serta ingatlah Hadist Qudsi: Jika dia mendekat padaKu sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasata. Jika dia mendekat padaKu sehasta, maka aku akan mendekatinya selengan. Jika dia mendekatiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Setelah berikhtiar dan berdoa, maka kita harus tahu bahwa ALLAH mengabulkan doa dengan 3 cara: langsung dikabulkan, ditunda, diganti dengan limpahan rahmat yang lain. Dan jangan lupa untuk meminta dipilihkan yang terbaik oleh Allah untuk segala urusan kita.
Hal yang masih sering membuat saya risih adalah kenapa buku terbitan Asma Nadia selalu menampilkan fotonya, entahlah saya merasa kurang suka, mungkin lebih tepat jika ilustrasi saja.
Buku ini cocok untuk menemani waktu senggang kita. Happy reading!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar