Serial Cinta merupakan buku karangan Pak
Anis Matta. tema cinta merupakan tema-tema yang jarang disentuh oleh
sang anggota dewan ini. Sehingga membuat ku cukup penasaran seperti apa
penggambaran tema tersebut di mata beliau. Ternyata gaya bahasanya masih
sama dengan gaya bahasa yang beliau gunakan di buku-buku lainnya yang
bertema kenegaraan, tapi ini lebih ringan. Buku ini menarik karena di dalam nya ia
memberikan penggambaran makna cinta yang amat luas. kata “Cinta”
merupakan kata yang amat sederhana tetapi memiliki kekuatan yang besar
bagi kehidupan manusia. Cinta merupakan salah satu seni dalam bertahan
hidup, menjadikan jiwa-jiwa
lemah menjadi produktif dan tangguh. Tetapi nyatanya cinta mampu merusak kehidupan jika sang pemilik cinta tak mampu mengelolanya.
lemah menjadi produktif dan tangguh. Tetapi nyatanya cinta mampu merusak kehidupan jika sang pemilik cinta tak mampu mengelolanya.
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. kau hanya merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang dilaut lepas. Atau meluluh lantakan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi tanpa ada benda. Tak terlihat, hanya terasa. tapi dahsyat. Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah keseluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan dihadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikiaanlah cinta. Ia ditakdirkaan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.
Orang-orang yang ingin maju harus bisa
belajar mencintai. belajar dengan cara memproduktifkan diri dan mampu
menghasilkan kerja-kerja nyata yang hasilnya mampu dirasakan oleh
orang-orang yang kita cintai. Dengan begitu ia mampu menjadi “Pecinta
Sejati” karena dengan karya amalnya, ia mampu dicintai oleh banyak
orang. Seperti Khalid Bin Walid yang mengatakan “berjaga pada sebuah
malam yang dingin, di tengah deru peperangan, lebih aku sukai daripada
berada disisi seorang gadis di malam pengantin” atau sosok Abu Bakar dengan perkataannya “carilah kematian agar kamu menemukan kehidupan”.
Itulah sosok-sosok yang berperang dibawah bendera kebenaran, cinta
mereka mampu mengendalikan motif dan cara mereka berperang. Tetap ada
kekerasan tapi cinta membuat mereka jadi agung. Etis! Atau cerita tentang 4 orang sahabat
Rasulullah saw. yang sama-sama kehausan dalam suatu pertempuran. Tapi
air yang tersedia tidak cukup untuk mereka berempat. Maka masing-masing
mereka mendahulukan saudaranya. Sampai gelas itu berkeliling tanpa ada
satupun yang meminumnya. Begitu ia sampai di prajurit pertama, ternyata
ia sudah syahid. Begitu juga yang kedua, ketiga dan keempat. itulah “itsar” dalam bahasa agama kita. Semua gugur menjadi syuhada. Semua tegak jadi saksi cinta. Untuk yang sudah memiliki dan yang akan memiliki pasangan hidup, ada pemaknaan cinta yang sangat bagus. Cinta adalah gagasan dan komitmen jiwa
tentang bagaimana membuat kehidupan orang yang kita cintai menjadi lebih
baik. Kita tak boleh berhenti di ujung perhatian sembari mengatakan
kepada orang yang kita cintai “aku mencintaimu sebagaimana kamu adanya” atau “aku menerima mu apa adanya”.
Ternyata perkataan-perkataan seperti itu tidak cukup untuk menjadi
seorang pecinta sejati. Seorang pecinta sejati harus mampu
mengimajinasikan sebuah plot akhir dari kehidupan yang dijalani oleh
orang yang dicintainya. Dan ia harus mampu menjadi inspirasi bagi orang
yang dicintainya untuk meraih kehidupan yang paling bermutu yang mungkin
ia raih berdasarkan seluruh potensi yang ia miliki. (really like this..
^^) Terlalu banyak makna cinta hingga Ibnu
Qoyyim Al-jauzy pun menulis buku khusus (lumayan tebal..) bertema
“taman orang-orang yang jatuh cinta dan memendam rindu”. Cinta itu
indah, ia mampu memberikan berbagai warna bagi kehidupan manusia, ia
mampu menjadikan sejarah kehidupan manusia lebih dinamis. 1 kata cinta
yang telah diciptakan Allah tanpa ada fisiknya saja sudah memberikan
banyak keindahan di bumi. Menurutku inilah anugrah terindah yang Allah
berikan untuk manusia. Jadi teringat sebuah surat Ar-Rahman, “maka, nikmat Allah manakah yang akan engkau dustakan?” “Cinta adalah gelombang makna-makna
yang menggores langit hati, maka jadilah pelangi. goressannya kuat,
warnanya terang. Paduannya rumit tapi semuanya nyata, Indah!” (anis
matta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar