Selasa, 28 Oktober 2014

BUKU - Serial Cinta

Serial Cinta merupakan buku karangan Pak Anis Matta. tema cinta merupakan tema-tema yang jarang disentuh oleh sang anggota dewan ini. Sehingga membuat ku cukup penasaran seperti apa penggambaran tema tersebut di mata beliau. Ternyata gaya bahasanya masih sama dengan gaya bahasa yang beliau gunakan di buku-buku lainnya yang bertema kenegaraan, tapi ini lebih ringan. Buku ini menarik karena di dalam nya ia memberikan penggambaran makna cinta yang amat luas. kata “Cinta” merupakan kata yang amat sederhana tetapi memiliki kekuatan yang besar bagi kehidupan manusia. Cinta merupakan salah satu seni dalam bertahan hidup, menjadikan jiwa-jiwa
lemah menjadi produktif dan tangguh. Tetapi nyatanya cinta mampu merusak kehidupan jika sang pemilik cinta tak mampu mengelolanya.
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. kau hanya merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang dilaut lepas. Atau meluluh lantakan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi tanpa ada benda. Tak terlihat, hanya terasa. tapi dahsyat. Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah keseluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan dihadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikiaanlah cinta. Ia ditakdirkaan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.
Orang-orang yang ingin maju harus bisa belajar mencintai. belajar dengan cara memproduktifkan diri dan mampu menghasilkan kerja-kerja nyata yang hasilnya mampu dirasakan oleh orang-orang yang kita cintai. Dengan begitu ia mampu menjadi “Pecinta Sejati” karena dengan karya amalnya, ia mampu dicintai oleh banyak orang. Seperti Khalid Bin Walid yang mengatakan “berjaga pada sebuah malam yang dingin, di tengah deru peperangan, lebih aku sukai daripada berada disisi seorang gadis di malam pengantin” atau sosok Abu Bakar dengan perkataannya “carilah kematian agar kamu menemukan kehidupan”. Itulah sosok-sosok yang berperang dibawah bendera kebenaran, cinta mereka mampu mengendalikan motif dan cara mereka berperang. Tetap ada kekerasan tapi cinta membuat mereka jadi agung. Etis! Atau cerita tentang 4 orang sahabat Rasulullah saw. yang sama-sama kehausan dalam suatu pertempuran. Tapi air yang tersedia tidak cukup untuk mereka berempat. Maka masing-masing mereka mendahulukan saudaranya. Sampai gelas itu berkeliling tanpa ada satupun yang meminumnya. Begitu ia sampai di prajurit pertama, ternyata ia sudah syahid. Begitu juga yang kedua, ketiga dan keempat. itulah “itsar” dalam bahasa agama kita. Semua gugur menjadi syuhada. Semua tegak jadi saksi cinta. Untuk yang sudah memiliki  dan yang akan memiliki pasangan hidup, ada pemaknaan cinta yang sangat bagus. Cinta adalah gagasan dan komitmen jiwa tentang bagaimana membuat kehidupan orang yang kita cintai menjadi lebih baik. Kita tak boleh berhenti di ujung perhatian sembari mengatakan kepada orang yang kita cintai “aku mencintaimu sebagaimana kamu adanya” atau “aku menerima mu apa adanya”. Ternyata perkataan-perkataan seperti itu tidak cukup untuk menjadi seorang pecinta sejati. Seorang pecinta sejati harus mampu mengimajinasikan sebuah plot akhir dari kehidupan yang dijalani oleh orang yang dicintainya. Dan ia harus mampu menjadi inspirasi bagi orang yang dicintainya untuk meraih kehidupan yang paling bermutu yang mungkin ia raih berdasarkan seluruh potensi yang ia miliki. (really like this.. ^^) Terlalu banyak makna cinta hingga Ibnu Qoyyim Al-jauzy pun menulis buku  khusus (lumayan tebal..) bertema “taman orang-orang yang jatuh cinta dan memendam rindu”. Cinta itu indah, ia mampu memberikan berbagai warna bagi kehidupan manusia, ia mampu menjadikan sejarah kehidupan manusia lebih dinamis. 1 kata cinta yang telah diciptakan Allah tanpa ada fisiknya saja sudah memberikan banyak keindahan di bumi. Menurutku inilah anugrah terindah yang Allah berikan untuk manusia. Jadi teringat sebuah surat Ar-Rahman,  “maka, nikmat Allah manakah yang akan engkau dustakan?” “Cinta adalah gelombang makna-makna yang menggores langit hati, maka jadilah pelangi. goressannya kuat, warnanya terang. Paduannya rumit tapi semuanya nyata, Indah!” (anis matta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar