Selasa, 28 Oktober 2014

BUKU - Momentum Kebangkitan

Tidak banyak orang yang menguasai dua keahlian sekaligus, fasih berbicara dan piawai menulis. Biasanya jika seseorang pandai menulis, ia kurang lancar bertutur kata. Sebaliknya seseorang yang fasih berbicara, boleh jadi kurang lancar menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan. Namun Anis Matta memiliki kelebihan dengan menguasai sekaligus dua jenis keterampilan tersebut. Beliau bukan hanya piawai menulis, melainkan juga memiliki kefasihan berbicara bahkan hingga taraf kemampuan “membakar” semangat massa yang
mendengarkannya. Gagasan-gagasan brilian dan segar Anis Matta menunjukkan bahwa beliau memiliki prospek dan kualifikasi untuk menjadi pemimpin muda bangsa ini. Prof. Burhan Magenda, guru besar tetap Ilmu Politik di FISIP UI menyatakan pentingnya sebuah narasi seorang pemimpin partai sebagai landasan untuk membentuk program dan platform partai. Prof Burhan pun mengutip salah satu narasi Anis Matta yang menegaskan pentingnya bagi partai politik menguasai posisi-posisi penting kenegaraan, untuk mengupayakan kesejahteraan rakyat banyak. Menurut Prof Burhan hal tersebu memang seharusnya menjadi tujuan utama semua partai politik. Kebangkitan itu bermula dari mimpi, maka sudah sepantasnya setiap manusia menuliskan kisah besar dalam hidupnya. Dalam konteks itu, setiap manusia perlu menjemput momentum kebangkitan. Momentum itu akan mampu dicapai ketika ada kepercayaan yang kuat kepada pemimpin dan membiasakan selalu menscanning ruhiyah dalam kehidupan sehari-harinya. Jika keduanya mampu dilakukan, maka perasaan negatif akan menyingkir dan kemenangan dakwah akan dapat dicapai. Untuk itu, Anis Matta mengajak setiap kader dakwah menjemput narasi besar dakwah Islam dengan sebuah keyakinan. Yakin bahwa kata mampu menjadi sumber perubahan. Sudah banyak fakta menyebutkan sebuah komunitas dapat menguasai dunia dengan membiasakan hidup dan bergaul dengan kata. Namun kata tak akan bermakna tanpa ada pembangunan narasi yang besar dengan tindakan yang jelas. Untuk itu, penting bagi setiap kader dakwah membiasakan diri bergaul, hidup dan bersilaturahmi dengan kata. Sebab kata dapat menyebarkan pengaruh, membentuk frame berpikir masyarakat dan membangun suasana hati masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Secara umum, buku “Momentum Kebangkitan” berisikan enam orasi dan tiga narasi besar Anis Matta dalam berbagai forum publik maupun kepartaian. Anis menyampaikan pandangan itu dalam kesempatan kunjungan ke berbagai daerah usai musibah besar yang menimpa PKS yakni penangkapan Ust Luthfi Hasan dengan dugaan suap impor sapi. Melalui pidatonya usai cobaan besar itu, Anis optimis PKS akan mampu bangkit dan naik kelas menjadi pemenang dalam perpolitikan nasional sehingga dakwah semakin menyebar luas. Syarat kebangkitan itu ada tiga yakni kerja keras, memperkuat persaudaraan dan mengharapkan pertolongan Allah SWT. Ketiganya harus bersinergi sehingga mampu melawan segala perasaan lemah dan tidak berdaya yang berpotensi mematikan langkah kita. Jika mampu dicapai, Anis percaya akan terjadi peningkatan derajat seorang manusia di mata Allah SWT. Melalui buku ini, Anis Matta mampu membantah persepsi sebagian pengamat politik dan publik bahwa PKS akan “habis” usai bencana besar yang mendiskreditkan. Faktanya, PKS sebagai partai kader berbasis massa yang terbuka dan inklusif terus melaju. Kemenangan kader PKS di Jawa Barat, Sumatera Utara dan Sumatera Barat adalah bukti PKS masih dicintai rakyat Indonesia. Untuk itu, Anis terus berusaha memotivasi kader PKS dengan narasi besarnya sehingga partai yang lahir dari rahim reformasi ini mampu memberikan anasir perubahan bagi bangsa Indonesia di masa depan. Sikap optimisme Anis dalam memandang suatu persepsi yang menimpa PKS tentu bukan lahir secara instan. Seperti ditegaskan Prof Burhan Magenda, kelebihan Anis sehingga mampu mencetuskan narasi besar sebagai bekal menyusun program dan platform PKS disebabkan Anis adalah pekerja partai yang tangguh. Anis adalah tipe politisi pejuang, berjuang membesarkan PKS sejak dari awal pendirian, sehingga dirinya paham posisi PKS dalam menjayakan kepentingan umat dan bangsa di masa depan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar